7 September 2013

serangan tentara hujan dan penyihir angin

haha aku terjebak disana

milyaran hujan menyerangku tanpa ampun
setiap elak ku selalu sia sia
tubuhku di lumuri darah olehnya
rambut dan mukaku dibanjiri senjata hujan

ada kesempatan ku berlindung dari serangannya
dasar penyihir angin
ia kirimkan mantera pamungkasnya
dan dingin masih bisa menemukanku
ia mencabik cabik kulitku
dan ia menggerogoti tulangku

petir dan halilintar tertawa akannya

tubuhku yang sudah koyak di terjang hujan dan angin
mendekap diam, memelas pada kehangatan
hingga hujan lelah mencariku yang bersembunyi
ia pergi, ia menghilang dari dunia kua
dan
tubuh lemasku tergeletak di teras kampus

saat hujan menghilang
masih ada sisa sisa darinya
yang masih semangat menyerangku
dengan tertatih aku berjalan mencari perlindungan
dingin semakin menjadi jadi
ia bekukan darahku
ia ambil kehangatanku

Tidak ada komentar: