22 September 2013

ibu pinggiran kampus

Kehidupan dikota sangat berbanding terbalik dg kehidupan didesa,.,. tdak saling mempedulikan sesamanya,.,. berjalan dipinggir jalam malam itu sekedar membeli nasi goreng di pertigaan lampu merah yang terus berganti warna demi menertipkan kendaraan yang lewa hulu mudik,.,. sambil menunggu tukang nasi gorenga menggoreng nasinya untuk para pelanggan, didepan tugu aku melihat ada anak kecil yang lucu kira2 umurnya masih dbwah lima tahun,.,. sedang bermain riang walau hanya ditemani heningnya malam,., sang nenek menggoyangkan semacam kicrikan pelan2 berharap ada uang yang diulurkan dari sang tuan ditepi jalan sambil menunggu warna lampu merah berganti hujau,.,.

sdah sekian lama sang nenek menunggu, ada seorang remaja yang memerikuan uang kpda sang nenek,.. sang nenek sangat berterimakasih kpana anak remaja itu, dia bgaikan malaikat yang sengaja datang untuk memberikan rizki kpadanya,., beberapa orang pun ikut mengulurkan rasa kasihnya,,. Setelah merasa cukup untuk mengganjal perut, sang nenek berjalan mendekati anak kecil yang mulai menangis krn lapar,.,. ibu anak tertidur disamping anak itu yang mungkin krna lelah dengan khidupan,.,. sang nenek menyuruh ibu itu membeli makanan secukupnya, sang ibu beerjalan pelan,,. Anak itu semakin menjadi menangis diiringi gerimis yang turun dan kilatan yang mengerikan,.,.

nenek hanya bisa berdo’a agar hujan sedikit kasihan padanya mendekap erat anak kecil itu sambil menunggu sang ibu pulang membawa secuil makanan,,. Sampai sang anak terlelap dibuatnya,.,.
ibu itu pun kembali dengan roti dan sebungkus nasi ditangan kanannya dan susu untuk anaknya ditangan kirinya,.,. sedikit uang disisakan untuk disimpan guna untuk sewaktu2 membuthkannya,.,.

banyak orang yang lewat dimalam itu tapi tdak sedikit orang yang tidak mempedulikannya,., sakit sekali melihatnya,.,.
Terlihat diseberang sana orang2 makan dengan lahapnya tanpa mempedulikan yang didekat tugu,.,. sang nenek hanya memakan sedikit roti malam itu,.,. wajah sedihnya mulai mewarnai kerutannya,.,.  tak tersadarkan kakiku melangkah mendekatinya,., dan mengulurkan sedkit yang mingkin berguna untuknya,.,. dia menangis dihadapanku,., seolah bercerita tentang kisahnya,.,.


Tukang nasi goreng memanggilku dari seberang sana,., “Mas nasi gorengnya sudah selesai,.,.” “Iya tunggu sebentar mas,.,.” jawabku sambil melangkah menjauhi sang nenek,,., setelah membayar uang nasi goreng aku langsung melangkah pulang ke kostan,.,. dri kjauhan aku melihat bpak2 dengan tongkat ditangannya dan kacamata hitam yang menghiasi matanya,., berjalan kesusahan karena tidak tau dia berjalan dmana,,., hati hendak mendekat tp aku sdah jauh diseberang jalan,.,. sepeda motor dan mobil berhenti sejenak ketika bpak bertongkat itu berjalan menyusuri jalan hendak pulang kerumahnya,.,.
pandangnku pun kualihkan kembali kejalan menuju kostan,.,.

sampai dikostan langsung ku melahap nasi goreng selagihangat sambil menonton tv,., teringat nenek tadi yang sangat sulit untuk mendapatkan makan,.,.
langsung kutawarkan makananku kpada temanku untuk menghabiskannya,.,.

huuuuuuhhhh,.,. susah di bumi pertiwi,.,. sang panglima berdasi duduk enak di rumah, membesarkan perutnya dengan uang rakyat,.,. sungguh kejam.,.,
ibarat lintah memakan darah sang tuan,.,.

tapi inilah kenyaataannya,.,. sdkit rasa sakit yang tergambar,,. Msh bnyak lagi yang lebih membutuhkan hidup,.,. ^^


pedulilah untuk mereka,.,.

jangan lupa zakat yaaaa,.,. ^_^,,.,,.

by. Banyu mili

Tidak ada komentar: