6 Oktober 2013

Ranting

Pada suatu hari dipagi yang cerah. Aku berjalan jalan di sekitar muara yang berisik. Hangatnya mentari perlahan memanjat langit diiringi nyanyian burung.
Di satu tempat dari kejauhan aku memperhatikan sepotong ranting yang sendari tadi tertawa bahagia dan berenang kesana kemari di tepian lautan. Penasaran akhirnya aku mendekat dan bertanya. "hay ranting, apa kiranya yang membuatmu begitu bahagia?" kataku. Ranting itu pun menjawab dengan penuh kepuasan. "inilah yang selama ini aku inginkan. Bisa berenang di luasnya samudra tak berbatas. hahahaaha..." kata si ranting.
Karena aku masih penasaran dan kurang puas atas jawabannya, aku pun kembali bertanya lagi. "kenapa kau begitu bahagia?" tanyaku. "dahulu, aku adalah ranting di satu pohon besar di atas perbukitan sana, setiap waktu aku memandangi lautan luas. Ingin rasanya aku bisa berenang kesana. Apalagi saat burung hinggap di punggungku dan bercerita tentang indahnya lautan, aku begitu menggebu2 ingin segera kesana. kata ranting "lalu, bagaimqna kamu bisa sampai disini?" tanyaku heran. "saat itu, malam yang hening. Rembulan enggan menampakkan diri. tiba tiba angin dan hujan datang begitu derasnya. Yang aku fikirkan saat itu adalah, jika aku patah dari dahan ku aku harus jatuh di sungai itu agar aku bisa sampau di lautan itu. Tiba tiba petir menyambar dahanku dan aku patah jatuh di bebatuan besar di tengah sungai besar yang mengalir deras. Aku tau aku tidak bisa berbuat apa apa. Aku hanya berdoa dan bersabar. Berhari hari aku terjebak di bebatuan itu. pada suatu pagi, angin mendorongku sedikit demi sedikit hingga akhirnya aku terjatuh ke sungai. Dalam hatiku berkata. Inilah saatnya aku harus berjuang demi lautan itu.
Kata si ranting.
"kemudian apa yang terjadi?"  tanyaku lagi.
"perjuangan dan kesabaran serta keikhlasanku berbuah hasil yang sangat manis seperti yg kurasakan sekarang. Berhari hari, berminggu minggu, berbulan bulan aku mengarungi sungai. Rintangan dan halangan sudah pasti jadi teman perjalanan dan penantianku. Hingga suatu ketika di tepian air terjun yang tinggi perlahan aku melompat dari atas sana. Aku terbang, apakah ini rasanya cinta? sungguh indah sekali tempat ini. Hampir aku melupakan lautan sebagai tujuan akhir perjalanan hidupku. Akhirnya aku sampai di bawah air terjun yang ngeri nan indah. Aku tenggelam beberapa meter hingga aku tak sadarkan diri. Aku hanya merasa tempat apa ini? apakah ini tempat yang aku tuju?. Beberapa menit kemudian aku siuman dan melihat disekelilingku banyak bunga bunga dan kupu kupu. Kicauan burung dan rusa kecil saling mengejar bercanda ria. Aku berfikir inikah syurga? oooohh indahnya. Aku mulai tersadar lagi ketika seekor rusa kecil menunjukkanku jalan menuju lautan. Aku ingat dan cepat cepat kembali aku berenang menuju tempat yng selama ini aku impikan. Hingga akhirnya aku saimpai disini tempat yang begitu luas dan tak berujung. Inilah tempat yang aku impikan.
Cerita panjang si ranting takvterasa hari semakin siang. Setelah ranting itu meninggalkanku banyak pelajarang yang aku dapatkan dari cerita perjuangannya mendapatkan cinta sejatinya. Perjuangan, kesabaran, keikhlasan, doa yang tulus itu kunci utama mendapatkan cinta sejati. Biarkan cinta itu mengalir seperti air meski akan banyak rintangan dan halangan tapi pada akhirnya akan ada muara yang akan membalas semua yang kita lakukan demi sebuah cinta.
Aku jadi teringan pada kata kata seorang wanita "biarkan kita mengembara hati yang sedang membara biarkan kisah ini mengalir seperti air. Aku akan berlabuh pada dermaga hatimu. Menyantap sore penuh cinta.

Tidak ada komentar: