24 Oktober 2013

Bintang purnama untu ibu

disini di rimba
di belantara hijau kumerenung seorang diri
malam ini ku berfikir,,,
 
bagiku kau pelangi
hadir bersama rasa yang berbaur
dan berhambur
meski hanya secuil
kau ajariku banyak
tentang warna
tentang keindahan
sampai aku lupa akan gelap
dan kesedihan
 
sore ini angin lupa mengayun daun
burung-burung bernyanyi henti
semesta menari diam
kerinduanku mungkin memecah sunyi
jauh di laut sana
hingga tak ada yang berdebur di pantai
hanya sekejap buih
yang sejenak hadir
lalu hilang
 
kutuliskan namamu pada hamparan pasir
di sampingku
hatiku mulai berdendang
mengeja sajak mendung yang pekat hitam
ku menulis puisi-puisi yang kurang lebih sama
 
kerinduan
 
ialah semua yang tersisa
sari pati
tiap kepiluan
pada semua senja yang berkejaran
 
memang mencintaimu takkan ada habisnya
dan rasa ini akan hidup selamanya
biar ia rebah diatas rerumputan kering
bersama angin mati di hutan ini
menjemput debur
bersama air yang hambur
menatap senja
menanti malam menculik bintang dan rembulan
untukmu ibu
ku harap kau mengerti
lalu mencari
disini
 
 
bila malam mendung tiba
meski hujan sedikit menyumbang lagu
meski jangkrik berhenti berdendang dan kedinginan
tak pula kodok memainkan sandiwara orkestra
 
ada keluh menyusupi pori-pori beton yang menghujam tanah
bersama resah menggerogoti tulang
karena
kerinduanku padamu...
 
by. Sapariyanto

Tidak ada komentar: